Suatu hal yang wajar jika anak yang belum genap 3 tahun bersikap tidak mau berbagi mainan, makanan atau apapun kepada saudara yang lebih muda. Sebagaimana Fatih 34m seringkali tidak mau berbagi mainan yang menjadi favoritnya kepada adiknya, Anjumi 10m. Bahkan masih desebut wajar jika sikap tidak mau berbagi itu diikuti dengan memukul. sebagaimana yang dilakukan oleh Fatih.
Hari ini terhitung sudah tiga kali Fatih melakukan tindakan 'kekerasan' pada adiknya. Yang pertama ketika Anjumi tertarik pada sepeda Fatih lalu memegangnya. Fatih yang tidak suka, langsung mendorong Anjumi ke lantai hingga kepalanya terbentur cukup keras. Yang lainnya adalah menggigit tangan Anjumi karena Anjumi memegang buku dan mainan yang tidak diizinkan oleh Fatih.
Saya cukup kerepotan menghadapi tingkah kakak beradik ini. Si Adik sedang mengalami masa ketertarikan yang tinggi akan sesuatu, sedangkan si Kakak sedang mengalami masa tidak mau berbagi ditambah adanya sibling rivalry. Suatu hal yang wajar (sambil mengelus dada, tarik nafas panjang).
Malam ini, si Adik tidur lebih dulu daripada kakak. Adzan isaya, adik sudah minta dikeloni. Si Kakak masih wira-wiri mengikuti ayah yang baru datang kerja. Lagi kangen ayah.
Malamnya menjelang tidur, tidak seperti biasa yang seringkali saya tepar duluan, malam ini saya sudah minum segelas kopi karena berniat ngelembur, saya punya kesempatan untuk mengobrol dengan si Kakak menjelang tidur sambil pijitin kaki kakak. Moment ini biasanya kakak menjadi sangat manis dan mudah untuk diberi masukan.
Saya mulai dengan pertanyaan tentang perasaan kakak terhadap Adik.
"Mas Fatih ingat nggak tadi adik diapakan sama Mas Fatih?"
"Hmm... digeblakkan (didorong dengan posisi telentang)"
"kenapa adik kok digeblakkan?"
"Biar nangis?"
"Kenapa?"
"Biar nggak jadi makan"
"Lho kok nggak jadi makan?"
"hehehe"
"Soalnya adik pegang sepedanya mas Fatih ya?"
"Iya!"
"Apa mas Fatih nggak kasihan sama adik? Adik sampai nangis begitu..."
"Nggak."
"Ha? Nggak kasihan? Apa mas Fatih nggak suka sama adik?"
"Iya."
"Apa mas Fatih nggak kasihan sama adik?"
"Iya."
Ternyata kakak tidak suka, tidak sayang dan tidak kasihan terhadap adiknya. Saya pun diam sejenak.
"Mas Fatih, lihat Mbak Intan itu nggak punya adik, mbak Dila nggak punya adik, Dava nggak punya adik, vania nggak punya adik, Salsa juga nggak punya adik,,," Saya menyebutkan nama teman-teman Fatih yang memang belum punya adik, "Mas Fatih itu dikasih Adik sama Allah soalnya Allah sayang sama Mas Fatih. MAs Fatih harus bersyukur. Adik dijaga, disayang ya... Kalau adik nakal, kasih tau adik... Adik, jangan nakal yan dik... Kalau adik pinter, nanti ke surga sama mas Fatih sama ayah dan bunda juga... Mas Fatih mau nggak?"
"Mau... hehehe" Fatih pun tertawa
Saya berharap semoga dalam diri Fatih bisa tertanam perasaan menyayangi adik sejak dini, dan Alhamdulillah kalau Fatih tidak lagi melakukan tindak 'kekerasan' pada adiknya.
Saya melirik jam di Hp dan sudah pukul 9.30 PM.
"Mas Fatih, sekarang sudah malam, saatnya bobok. Bunda juga sudah mengantuk, Bunda bobok dulu ya..."
"Saya pun tengkurap di sebelahnya. Sebenarnya saya belum mengantuk, tapi pura-pura tidur duluan. Alhamdulillah tidak kebablasan. Fatih terlelap pukul 10.01 PM. Sebelum tidur, saya sempat mendengar dia bergumam sendirian, "Salsa tidak nggak punya adek, Dava nggak punya adek, Dila nggak punya adik, Mbak Intan nggak punya adek..." gumaman selanjutnya tidak begitu Jelas.
I love you my son
Tidak ada komentar:
Posting Komentar