Hari ini di grup HEbAT ada Festifal Portofolio Anak (FPA). Dimana anggota ditantang untuk membuat portofolio anak dan dipost di grup pada tanggal 30 Januari 2017.
Kebetulan hari ini Fatih tepat berusia 38 bulan. Jadi sekalian bikin portofolio untuk diikutkan di FPA HEbAT.
Lingkungan kami akrab dengan berbagai macam alat berat: excavator, grabber, buldoser, traktor besar, crane, molen dan beberapa alat berat lain yang saya sendiri belum tau pasti namanya apa. Hal ini sangat berpengaruh pada Fatih.
Fatih sudah jeli dan bisa menyebutkan nama alat-alat itu jika ditunjukkan gambarnya atau melihat wujud aslinya.
Imajinasinya pun berkembang dengan menjadikan alat-alat rumah tangga, lego, jepit jemuran, mainan rusak, dan apa saja lalu dirangkai seolah-olah mereka adalah excavator atau grabber, dua alat berat favoritnya. Ini terjadi setiap hari dan nyaris setiap waktu.
Setelah dibelikan mainan excavator dia lebih sering memainkan excavatornya dengan dump truk di pasir.
Pernah juga dia sendiri yang berperan menjadi grabber atau excavator. Lalu menjadikan saya sebagai pabrik gula dan ayahnya yang jadi tebu. Seringkali pula saya melihat dia sendiri yang berperan sebagi grabber yang sedang memindahkan kayu.
Sifat unik lain yang saya temukan pada Fatih adalah dia peka terhadap ekspresi wajah. Ini pertama kali saya temukan pada saat di rumah uti di sumber jeruk, kalisat, jember. Uti memelihara banyak kucing di rumah. Suatu ketika Fatih tampak mengamati seekor kucing. Lalu berkata pada saya,
"Kucingnya gini ya, Nda..." sambil berekspresi menirukan ekspresi kucing.
"Kucingnya gimana, Le?" Saya bertanya lagi untuk meyakinkan bahwa dia sedang menirukan ekspresi kucing.
Lalu dia pun mencoba menirukan lagi. Masya Allah, saya sebenarnya ingin tertawa melihatnya, namun saya tahan. Saya yakin bahwa ini adalah sifat uniknya yang harus saya catat juga.
Pada kesempatan lain, dia juga menirukan dan menceritakan ekspresi wajah-wajah yang dia lihat di buku cerita yang saya bacakan.
Fatih juga peka dengan aroma. Seringkali dia berlari dari dalam rumah saat saya memasak di dapur lalu berkata "Fatih mau... mau....!" Karena mencium aroma masakan. Pernah ada bau gosong entah dari mana, lalu dia bertanya, "Bau apa ini Nda? Kok kaya gini? Kaya jagung bakar. Hmm..."
Setelah hujan reda biasanya kotoran sapi dari kandang yang berjarak 300 meter juga tercium dari rumah. Fatih biasanya berkomentar kalau itu bau kambing.
Dia juga suka berkomentar setelah mencium adiknya,"Adik harum" atau "Adik bau kecut"
Jika mendengar bunyi-bunyian dia selalu mencoba menebak-nebak bunyi apa itu. Bunyi air, angin, petir, suara orang yang kalau kenal disebut namanya, kalau dia tidak kenal dia tanyakan siapa atau dia sebut saja dengan "suara orang".
Sifat unik lain, suka bermain dengan anak-anak sebaya atau lebih besar. Sering mengajak mereka bermain bersama di rumah.
Suka aktivitas fisik: naik sepeda, berlari-lari di tempat yang luas atau lorong-lorong. Suka bermain air dan pasir.
Fatih juga sepertinya tangannya itu susah diam. Seperti "gatal" selalu ingin ngutak atik apa saja. Kalau habis kesabaran, saya yang jadi sasaran praktik: muka saya diremas, dicubit, dibentuk-bentuk. Waduh... saya pernah menyalurkanya pada permainan play dough eh, nggak taunya malah adonan play dough dimakan.
Selain itu saya sering menyediakan buku khusus untuk coret2, atau kertas untuk digunting. Saya juga masih mencari bagaimana menyalurkan tangannya yang kelebihan energi ini.
Dia suka membantu saya memasak, bahkan sudah pandai memotong tempe dengan ukuran potongan yang sama. Dia juga sering menggunakan peralatan memasak saya untuk berpura-pura memasak. Bahan masakannya adalah lego dan mainan-mainan lainnya. Sering pula dia menggunakan lego atau mainan lain untu membuatkan saya sepotong kue yang cantik. Saya pun berpura-pura menikmatinya.
Kalau diringkas, maka sifat uniknya adalah: suka objek besar, suka mekanik, suka berpura-pura atau memainkan peran, peka terhadap aroma dan suara, suka memasak, suka berteman dan suka aktivitas fisik.