Sudah dua hari ini mulut Fatih nyaris tidak tersentuh nasi. Fatih selalu menolak saat ditawari untuk makan nasi. Dia hanya mau makan sayur atau lauknya saja. Dia hanya mau menerima nasi saat malam menjelang tidur. Barangkali karena kelaparan sehingga tidak bisa tidur. Namun kuantitas yang masuk pun hanya sedikit, dua atau tiga sendok saja.
Untuk memenuhi asupan nutrisi, saya pun mencoba mengolah bahan makanan lain yang kira-kira akan diterima Fatih: ubi jalar, sari kedelai, kacang hijau, kue-kue dll. Saya pun memasak menu yang biasanya disukai Fatih: ayam goreng, dadar jagung, rawon, dll.
Saya pun merenung mencoba menelusuri penyebab Fatih menolak makan nasi.
Belakangan saya menyadari bahwa beberapa hari sebelumnya saya melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan pada Fatih. Saya memaksanya makan nasi. Ya rupanya itulah sebabnya akhirnya dia membenci nasi. Astaghfirullah... rupanya dia trauma....
Akankah begini seterusnya?
Astaghfirullah...
Saya pun memperbaiki cara saya dalam memberi asupan nutrisi.
Saya tidak lagi memaksa Fatih untuk makan nasi, tapi dia boleh makan apa saja, kecuali yang tidak boleh.
Membuat suasan makan menyenangkan. Saya lakukan dengan nonton TV. Biasanya saya larang. Kali ini saja.
Memasak menu yang dia sukai: sayur bayam, ayam krispy, usus krispy, ayam panggang bagian yang banyak tulangnya, rawon, dll. Yang penting dia seneng makan dulu. Selain itu saya juga rajin membuat sari kedelai buat jaga2 pas Fatih betul2x tidak ingin makan, maka minum sari kedelai bisa membuat kenyang, sehingga Fatih tidak rewel dan tetap ceria bermain.
Menahan marah-marah. Ini yang berat, pokoknya harus tahan... tahan... agar tidak meluap.
Berdoa... siapa yang bisa menjadikan segala sesuatu kalau bukan Allah? Maka jadikan doa sebagai salah satu ikhtiar wajib.
Alhamdulillah dalam beberapa hari, selera makan Fatih sudah kembali lagi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar